Wednesday, April 20, 2016

Artikel Festival Chengbeng (Qin Ming)

Tradisi Cheng Beng atau disebut juga dengan tradisi Qing Ming, Bila kita artikan kata Cheng beng, maka Cheng berarti cerah dan Beng artinya terang sehingga bila digabungkan maka Chengbeng berarti terang dan cerah merupakan tradisi etnis Tionghoa untuk bersembahyang pergi ke ziarah kubur para leluhurnya. Biasanya tradisi ini dilakukan setiap satu tahun sekali.

Ritual tahunan dengan ziarah kubur leluhur ini biasanya menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Medan, Sumatera Utara. Biasanya selain bersembahyang, para keturunan yang masih hidup membersihkan kuburan leleuhurnya. Mereka juga akan membawa beberapa makanan , kue-kue, buah-buahan dan karangan bunga.

Upacara membersihkan kuburan leluhur ini pun disebut The-tse atau dilafalkan dalam bahasa Hok-kian menjadi The-coa, karena biasanya orang yang sudah membersihkan kuburan leluhurnya mereka menebarkan kertas yang berukuran panjang selebar ibu jari diatas kuburan yang baru dibersihkannya itu.

Tujuan dari perayaan Ceng Beng ini sen¬diri adalah agar supaya semua kerabat dekat, saudara, anak-anak, bisa berkumpul ber¬sa¬ma, agar hubungan semakin erat terjalin

Ceng Beng biasa dimulai dengan menyam¬pai¬kan doa dan izin kepada Tho The Kung (Dewa Tanah) yang dipastikan hampir ada di setiap kuburan Tionghoa. Lalu perwakilan yang tertua dari keluarga berkomunikasi de¬ngan leluhur menggunakan Seng Poi. Hing¬ga akhirnya ditutup dengan penyerahan shio yang dibakar, seperti baju, sepatu, perhiasan, odol gigi. karena meyakini di alam baka ada ke-hidupan dan memerlukan perlengkapan seperti di dunia.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home